Pages

07/02/14

Pembahasan Marmut



Klasifikasi dari marmut (Cavia cobaya) menurut Storer dan Usinger (1961) adalah sebagai berikut :
Phylum                 : Chordata
Sub phylum          : Vertebrata
Class                     : Mammalia
Ordo                      : Rodentia
Familia                 : Cavidae
Genus                    : Cavia
Spesies                  : Cavia Cobaya .
Sistem Pencernaan Marmut :
1.         Cavum oris
Rongga ini dibentuk oleh atap dan dasar. Atap rongga mulut terdiri dari palatum durum (langit-langit keras disebelah anterior), dan palatum mole (langit-langit lunak disebelah posterior). Sedangkan dasar rongga mulut terdiri dari dentis dan lingua.
2.      Faring
Faring merupakan persimpangan jalan makanan dan jalan respirasi. Bagian bawah lidah sebelah ventral terdapat tulang respirasi atau glotis. Bila makanan melalui lubang ini maka akan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglotis.
3.      Oesophagus
Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan dari faring.
4.      Ventriculus
Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesopahagus. Dibedakan menjadi pars cardia, pylorus, dan fundus.
5.      Intestinum
Intestinum merupakan saluran berkelok-kelok yaitu tempat penyerapan zat-zat makanan setelah mengalami perombakkan yang terakhir. Intestinum ada dua yaitu tenue (duodenum, jejunum, dan ileum) dan intastinum crasum (haustrae, incisura, dan taenia). Caecum merupakan batas antara intestinum tenue dan intestinum crasum.
6.      Colon
Pangkal colon keluar dari caecum berdekatan dengan muara dari ileum. Colon dapat dibagi menjadi :
·             Colon ascenden, yang mengarah ke atas.
·             Colon descenden, yang ,mengarah ke bawah.
·             Colon transverum, yang mengarah melintang.
·             Colon sigmoideum, yang merupakan colon terakhir.
7.      Rectum
Rectum merupakan usus terakhir dan dari sini kotoran dikeluarkan melalui anus.
Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual. Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari
Sistem pernafasan
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan jalannya pernafasan pada marmut adalah :
1.      Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2.      Cavum nasalis (rongga hidung)
3.      Nares internal (lubang hidung dalam)
4.      Pharink (tekak)
5.      Larynk (jakun)
6.      Trachea (tenggorok)
7.      Bronchus (cabang dari trachea)
8.      Bronchiolus (cabang dari brochus)
9.      Alveolus (kantong udara)


Sistem Otot
Sistem otot Pada mamalia ada 3 macam otot, yaitu : otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik. Sel otot polos berbentuk gelendong. Sel bertetangga yang dihubungkan dengan junctional compleks, sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium. Otot jantung dibina atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat pada jantung. Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan (involunter).

Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada marmut merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas:
1.  Pembuluh nadi
2.  Pembuluh balik
3.  Pembuluh kapiler
4.  Pembuluh limfa

Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada marmut yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya.
Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra.


0 komentar:

Posting Komentar