Pages

03/02/14

AVERTEBRATA - ORGANISASI TINGKAT JARINGAN



COELENTERATA
·       Disebut organisasi tingkaOt jaringan karena tubuhnya tersusun dari banyak sel, terdapat diferensiasi sel, dan sudah ada koordinasi yang baik antara sel-sel tersebut (satu  kesatuan)
·       Cnidaria (cnido=penyengat)
·       Coelenterata berasal dari kata collos yang berarti berongga, dan enteron yang berarti usus. Ini menunjukkan bahwa di dalam tubuh hewan itu hanya ada satu rongga, yaitu rongga usus yang berperan dalam pencernaan (coelenteron) atau rongga gastrovaskuler

Ciri umum :
  1. Diploblastik
  2. Tidak ada kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi, alat respirasi, pusat susunan saraf
  3. Tentakel
  4. Multi seluler dan radial simetris
  5. Sistem pencernaan intrasel dan ekstrasel
  6. Polymorfisme/metagenesis
  7. Jenis monocious dan dioecious
  8. Habitat di air tawar dan laut
Anatomi :
·       Bentuk koloni Obelia disebut Zoophyt
·       Koloni Obelia t.d :
  1. Satu batang yang terletak horizontal dan melekat di dasar laut, disebut Hydrorhiza (rhiza=akar)
  2. Batang-batang yang berdiri tegak dan merupakan cabang dari hydrorhiza, disebut Hydrocauli (caulis=tangkai)
  3. Zooid-zooid yang terletak di ujung cabang hydrocauli .
Ada 3 macam zooid, yaitu :
  1. Hydranth (Polyp)
  2. Blastosyl
  3. Tonjol medusa

Polyp terdiri atas :
·       Corpus : berbentuk silinder, berwarna kuning, dan berongga
·       Manubrium (hypostoma) : berbentuk conus, berongga, memiliki ostium dan merupakan lanjutan dari corpus
·       Tentakel : ada 6- 24 buah, terletak antara manubrium dan corpus
·       Hydrotheca : berbentuk piala, dan di dalamnya terdapat polyp
Blastosyl :
·       Berbentuk silinder, memiliki selubung yang disebut hydrotheca (untuk polip vegetatif) dan gonotheca (untuk polip reproduktif)
·       Di ujung silinder terdapat lubang yang ditutup oleh discus
·       Di pangkal blastosyl terdapat tonjol medusa
Tonjol Medusa :
·       Berbentuk piring dengan bagian dasar cembung, dan di tepinya terdapat tentakel
·       Memiliki rongga lanjutan dari blastosyl 
·       Tonjol medusa dapat lepas dari gonotheca melalui lubang yang semula ditutup oleh discus
·       Dinding Corpus terdiri dari 2 lapis sel, yaitu ectoderm di sebelah luar (epidermis), dan entoderm di sebelah dalam (gastrodermis)
·       Di antara kedua lapis sel tsb, terdapat mesoglea yang tipis dan transparant dan tidak mengandung sel apapun
·       Mesoglea berfungsi sebagai membrana basalis (tempat perlekatan)
epidermis :
·       Epidermis pada Polyp t.d 5 macam sel, yaitu :
  1. Sel Epitheliomusculer
  2. Sel Sensoris
  3. Sel Saraf
  4. Sel Interstisiil : sel-sel yang terdapat di dalam celah-celah di antara sel epitheliomusculer
  5. Cnidoblast
·       Di dalam cnidoblast terdapat satu nematocyst atau lebih. Nematocyst ialah gelembung dengan dinding yang kuat dan mengandung zat cair
·       Cnidoblast banyak terdapat di tentakel
1. Sel Epitheliomusculer  proteksi dan kontraksi
2. Sel Sensoris/sel saraf
3. Sel Interstisiil  membentuk knidoblast, tunas , sel kelamin, regenasi dan perbaikans sel-sel rusak
4. Cnidoblast  sering disebut sel jelatang, tempat tentakel
Ada 4 macam nematocyst :
1. Penetrant benang  panjang, melingkar-lingkar  dan pada pangkalnya ada 3 duri panjang dan 3 baris duri
2. Volvent benang  pendek dan tebal
3. Glutinant streptolin benang  panjang  dan mempunyai duri-duri kecil
4. Glutinant stereolin benang lurus tidak berduri
Fisiologi   :
·       Bila cnidocil pada cnidoblast tersentuh, cnidoblast mengkerut, sehingga nematocyst terjepit dan mengeluarkan benang-benang penetrant.
·       Benang penetrant berguna untuk menusuk kulit hewan-hewan kecil, dan memasukkan Hypnotoxin ke dalam badannya. Hypnotoxin ini dapat melumpuhkan mangsa
·       Benang-benang volvent berguna untuk melingkari seerat-eratnya bulu atau duri mangsa
·       Glutinant menghasilkan getah sehingga mangsa dapat melekat
·       Benang yang sudah keluar tidak dapat dimasukkan kembali. Nematocyst ditinggalkan karena cnidoblast tidak dapat membuat nematocyst lagi. Ia digantikan oleh cnidoblast lain
·       Bila mangsa mengenai tentakel dari polyp, ia tertangkap oleh nemtocyst. Kemudian tentakel memendek atau membengkok ke arah ostium, sehingga ostium mendekati mangsanya. Setelah itu mangsa dimasukkan ke dalam ostium, terus ke dalam enteron
·       Di dalam enteron, mangsanya dicerna dulu oleh getah-getah pencerna, dan pencernaan selanjutnya dilakukan di dalam vacuola.
·       Dengan demikian, terjadi pencernaan intracelluler dan extracelluler
·       Gastrodermis
Gastrodermis pada suatu Polyp terdiri atas :
  1. Sel Epitheliomusculer
  2. Sel Sensoris
  3. Sel Saraf
  4. Sel Interstisiil
  5. Sel Kelenjar


mobilitas :
  1. Bila medusa bergerak, umbrella membalik, shg exumbrella sekarang terdpt di sebelah dalam, dan subembrella di sebelah luar
  2. Epidermis dari exumbrella terdiri dari serabut otot yang apabila berkontraksi  menyebabkan membaliknya umbrella
  3. Demikian juga epidermis dari subumbrella terdiri dari serabut otot circuler.
  4. Kontraksi otot ketika umbrella membalik menyebabkan mengecilnya umbrella, sehingga air keluar dan medusa bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah keluarnya air
Medusa
·       Berasal dari tonjol medusa yang berbentuk payung (umbrella)
·       Bagian luar berbentuk cembung disebut exumbrella, dan bagian dalam berbentuk cekung disebut subumbrella, di bagian tengah terdapat manubrium dengan 16 tentakel pada tepi medusa 
Embryologi :
Pada bentuk Zoophyt :
Reproduksi dilakukan dengan cara gemmatio. Tonjol medusa dibentuk pada blastosyl kemudian dilepaskan dan terbentuklah medusa
Pada bentuk Medusa :
·       Reproduksi dilakukan secara amphigoni gonochoristis
·       Hasil fertilisasi akan berubah menjadi Planula , lalu melekat dan berubah menjadi Hydrula yang berbentuk polyp
·       Terjadi metagenesis, terdapat dua macam reproduksi yang saling berganti, yaitu zoophyt memperbanyak diri secara monogoni dan medusa secara amphigoni

klasifikasi :
Berdasarkan atas :
1.     Ada tidaknya metagenesis
2.     Sifat exoskeleton
3.     Susunan zoophyt dan medusa
Dibagi menjadi 4 class :
1.     Class Hydrozoa
2.     Class Scyphozoa
3.     Class Actinozoa
4.     Class Ctenophora


SISTEMATIKA
Clas:
1. Hydrozoa
      Ordo:               1. Hydroidea (ch: Obelia sp.)
                              2. Trachymedusae (ch: Petasus sp.)
                              3. Siphonophora (ch:Physalia pelagica)
                              4. Graptolithida (ch: Monograptus colonus)
2. Scyphzoa
      Ordo:   1. Lucernaridae (ch.Lucenaria sp)
                              2. Coronata (ch:Pericolpa quadrigata)
                              3. Cubomedusa (ch: Charybdea marsupialis)
                              4. Discomedusae (ch: Aurelia aurita)
                              5. Rhizostomeae (ch:Pilema pulmo)


 3. Actinozoa (Anthozoa)
    A. Subclas: Hexacorallia
      Ordo:               1. Actininaria (ch: Metridium marginatum)
                                          2. Madreporaria (ch:Fungia sp)
                                          3.Zoantharia (ch:Zoanthus sociatus)
                                          4.Antipatharia (ch: Antipathes ternatensis)
                                          5. Ceriantharia (ch: Pachycerianthus multiplacenthus)
       
      B. Subclas: Octocorallia
         Ordo:                                    1. Alcionaria (ch:Corallium rubrum)
                                          2. Gorgonaria
                                          3. Pennatularia (ch:Pennatula sulcata)
4. Ctenophora
      Ordo:               1. Cydippidea
                                          2. Cestidea
                                          3. Lobata
                                          4. Ctenoplanidea
                                          5. Beroidea

0 komentar:

Posting Komentar