Pages

03/02/14

AVERTEBRATA - Arthropoda


Phylum Arthropoda
  Ciri-ciri Umum
  Memiliki anggota badan atau extremitates yang bersendi-sendi
  Jumlah spesies yang terdapat dalam phylum ini paling besar dibandingkan dengan phylum yang lain ± 750.000 dari 1.000.000 spesies hewan yang telah diketahui
  Tubuh simetri bilateral
  Susunan saraf tangga tali, dengan ganglion cerebrale dan ganglia abdominalis
  Satu pembuluh darah punggung (sebagai jantung / cor) : memompa darah ke anterior
  Extremitas Arthropoda merupakan derivat parapodia pada Annelida
  Systema vasculare terbuka; jantung memompa darah ke seluruh tubuh dan mengisapnya kembali melalui lubang-lubang yang dilengkapi valva
  Segmen tubuh pada Arthropoda umumnya tidak sama (disebut segmentasi heteronom)
  Permukaan luar tubuh Arthropoda berupa eksoskeleton hasil sekresi sel-sel epidermis di bawahnya (lapisan cuticula), yang tersusun dari beberapa lapisan dan terdiri atas chitin, suatu amino-polysacharrida, dan protein-protein (sclerotin dan cuticulin)
  Pada Arthropoda tertentu lapisan paling luar dari cuticula mengeras oleh karena adanya pengendapan kapur sehingga menjadikan dinding yang tidak lentur
  Pada persendian-persendian, cuticula bersifat lentur, sehingga memungkinkan adanya gerakan.
  Keseluruhan eksoskeleton melindungi alat-alat dalam, merupakan tempat melekat otot, dan membentuk struktur yang berfungsi sebagai pengungkit dan landasan pada bagian-bagian yang dapat bergerak.
  Eksoskeleton merupakan lapisan pelindung yang kaku (menghalangi pertumbuhan), sehingga untuk menambah ukuran tubuh perlu mengalami pergantian secara periodik (disebut ecdysis) → dipengaruhi oleh hormon tertentu
  Cuticula yang baru terbentuk di bawah cuticula yang lama, sedangkan cuticula yang lama dihancurkan oleh enzim tertentu.

Class 1. Crustacea ( Cambarus sp )
  Cambarus termasuk udang yang hidup dalam air tawar, ex: Cambarus virilis, dan Cambarus affinis
  Susunan tubuh luar (eksoskeleton) → permukaan luar ditutupi oleh cuticula dari chitin yang keras. Eksoskeleton ini lebih tipis dan lentur pada persendian-persendian, yang memberi kemungkinan bergerak
  Bagian-bagian tubuh → tubuh udang terdiri atas dua daerah yang berlainan, bagian anterior yang kaku (disebut Cephalothorax), dan bagian posterior terdiri atas satu deretan segmen-segmen (disebut abdomen). Seluruh tubuh terbagi menjadi segmen-segmen, tetapi pada permukaan dorsal cephalothorax batas-batasnya telah menghilang
  Struktur setiap segmen → pada dasarnya setiap segmen terdiri atas dataran dorsal yang convex (disebut tergum), dataran ventral (disebut sternum), daerah pada kedua sisi lateral (disebut pleura/pleuron), dan dataran yang lebih sempit di antara pleura dan pangkal kaki (disebut epimera/epimeron)
  Cephalothorax → terdiri atas segmen I – XIII (diselubungi oleh suatu pelindung cuticuler di sebelah dorsal dan lateral disebut carapax). Ujung anterior perluasan carapax (disebut rostrum). Mulut terletak pada permukaan ventral dekat ujung posterior daerah kepala 
  Abdomen → terdiri atas 6 buah segmen. Segmen abdominal pertama lebih kecil daripada lainnya dan tidak memiliki pleura
  Extremitas → pada permukaan ventral, setiap segmen memiliki satu pasang extremitas yang bersendi. Setiap extremitas dilengkapi dengan otot-otot yang kerjanya berlawanan

Extremitas pada udang
  Extremitas I (antennula) dan Extremitas II (antenna) → alat indera
  Extremitas III (mandibula) utk mengunyah
  Extremitas IV (maxilla 1)
  Extremitas V (maxilla 2) utk menimbulkan aliran-aliran air dalam rongga insang
  Extremitas VI (pes maxillaris 1) → alat indera pengecap dan peraba, utk memegang mangsa
  Extremitas VII (pes maxillaris 2)
  Extremitas VIII (pes maxillaris 3)
  Extremitas IX (chelipes) → terbesar, dengan sapit (chela) pada ujungnya utk menyerang dan bertahan , juga sbg indera peraba
  Extremitas X – XIII (pereiopoda) → merupakan kaki yang sesungguhnya, berguna utk memegang makanan dan membersihkan tubuhnya
  Extremitas XIV – XVIII (disebut pleopodos 1 – 5) → terdapat di daerah abdomen, dengan fungsi :
-        p.1 : pada betina mereduksi; pada jantan utk memindahkan spermatophor kpd betina
-        P.2 : pada betina utk melekatkan telur dan anak-anaknya yang masih muda; pada jantan utk memindahkan spermatophor kpd betina 
-        p.3 : utk menimbulkan aliran air; pada betina utk melekatkan telur dan anak-anaknya yang masih muda
-        P.4 : serupa dengan pleopodos 3
-        P.5 : serupa dengan pleopodos 3
  • Sepasang extremitas terakhir pada segmen ke 10 (disebut uropodium)
  • Extremitas mengalami berbagai macam modifikasi mulai dari pangkal hingga tipe percabangan pada ujungnya

Susunan Alat-alat Dalam
  1. Systema digestorium
  2. Systema vasculare
  3. Systema respiratorium
  4. Systema excretorium
  5. Systema nervosum
  6. Organa sensuum
  7. Systema musculare
  8. Systema genitale
  Systema Digestorium
Terdiri atas bagian-bagian sbb:
1)     Cavum oris → lubang masuk makanan, terdapat pada permukaan ventral di antara rahang-rahang
2)     Esophagus → berupa pipa pendek, menghubungkan cavum oris dengan ventriculus
3) Ventriculus → pada permukaan dalam ventriculus terdapat semacam gigi-gigi yang mengapur untuk melumatkan makanan. Pada kedua sisi bagian terakhir ventriculus bermuara saluran dari kelenjar pencernaan
4) Intestinum → berupa pipa kecil dekat dinding dorsal abdomen dan bermuara keluar melalui anus

  Nutrisi → makanan udang terutama terdiri atas hewan-hewan yang masih hidup, seperti siput, berudu, larvae insecta, ikan-ikan kecil, dan katak
  Cara makan : pedes maxillares dan maxilla memegang makanan dan mandibula melumatkan menjadi potongan2 → esophagus → ventriculus, bagian-bagian yang kasar dilempar keluar melalui mulut
Systema Respiratorium
  Fungsi darah :
1)     Transport material makanan dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain
2)     Transport O2 dari insang menuju jaringan-jaringan tubuh
3)     Mengangkut CO2 menuju insang
4)     Mengangkut urea menuju alat ekskresi
  Systema Respiratorium
Air masuk ke dalam kamar insang melalui suatu pipa pada ujung posterior kamar tersebut, kemudian air dikeluarkan melalui suatu pipa yang terdapat di ujung anterior kamar insang
Systema Cardiovasculare
  Pencernaan : makanan dihaluskan oleh gigi-gigi pelumat (pars cardiaca) → makanan dicampur dengan sekresi dari kelenjar pencernaan (pars pylorica) → larutan makanan masuk ke dalam intestinum (absorbsi) → partikel yang tidak tercerna dilepaskan keluar melalui anus
  Susunan Alat Peredaran : terdiri atas darah dan pembuluh-pembuluhnya. Darah terdiri atas cairan darah yang hampir tidak berwarna dan corpuscula darah. Pembuluh darah terdiri atas sebuah jantung, tujuh buah arteri pokok, dan sejumlah rongga (disebut sinus)

  Organa Excretoria
Susunan Alat Ekskresi
Alat ekskresi berupa sepasang kelenjar antennae atau “kelenjar hijau”, terletak di bagian ventral kepala, anterior dari esophagus. Setiap kelenjar terdiri atas :
1)     Bagian glanduler, berwarna hijau
2)     Vesica urinaria
3)     Saluran yang bermuara keluar melalui porus yang terletak di ujung papilla pada segmen basal antennae
Systema Nervosum
Terdiri dari :
1)     Systema nervosum centrale → t.d : satu ganglion cerebrale (di dalam kepala), dua buah commissura circum-esophangeale, dan truncus nervosum
2)     Systema nervosum viscerale → t.d : 1 saraf yang keluar dari permukaan ventral ganglion cerebrale, commissura esophangealis, dinding dorsal pars pylorica ventriculus   
  Organa Genitalia
  Alat-alat Indera :
1)     Mata →berupa mata kompleks atau mata facet, jumlahnya satu pasang (kanan-kiri rostrum)
2)     Statocyst → berupa kantung berdinding chitin, berfungsi sebagai alat keseimbangan
  System Genitale :
1)     Alat pembiakan jantan → t.d : testis, dan vasa deferentia. Spermatozoa tetap berada dalam testis dan vasa deferentia sampai kopulasi. Terdapat ± 2.000.000 spermatozoa pada setiap individu  
2)     Alat pembiakan betina → t.d: ovarium dan oviduk

Siklus Hidup
·        Kopulasi terjadi dalam bulan-bulan tertentu. Kopulasi yang pertama terjadi setelah berumur 4 bulan. Telur-telur yang telah dibuahi dilepaskan pada malam hari. Setiap individu betina mengeluarkan telur-telurnya sebanyak 100 – 600 butir tergantung pada ukuran dan umur hewan
·        Selama perkembangannya telur-telur melekat pada pleopodos dan dilindungi oleh abdomen induk. Perkembangan embrio berlangsung selama 5 – 8 minggu. Akhir perkembangan embrio diikuti dengan penetasan telur dan keluarnya larva.
·        Setelah 40 jam dari penetasan, larva mengalami tingkat pertumbuhan yang kedua, ditandai dengan ecdysis yang pertama. Stadium ini  berlangsung selama ± 6 hari, yang diakhiri pula dengan ecdysis 
·        Seluruh stadium larva pertama dan kedua masih bergantung pada induknya. Stadium larva yang ketiga selama satu minggu yang pertama masih bergantung pada induknya, setelah itu ia bebas sama sekali, dan selanjutnya mengalami ecdysis secara periodik, dan ini masih terus berlangsung pada yang dewasa

Regenerasi
·          Udang memiliki daya regenerasi pada bagian-bagian tubuhnya yang rusak atau          hilang, tetapi dibandingkan dengan Hydra dan cacing tanah keadaanya lebih          terbatas. Regenerasi dapat terjadi terutama pada bagian-bagian extremitas     yang rusak atau dipotong. Pertumbuhan jaringan-jaringan yang mengalami   regenerasi lebih sering terjadi dan lebih cepat pada hewan muda
·          Struktur baru tidak selalu serupa dengan yang digantikannya. Misalnya         Cambarus memiliki mata yang tidak berfungsi. Setelah ini dipotong, terjadi                regenerasi, tetapi struktur yang terbentuk berupa semacam antennae yang                berfungsi sebagai alat peraba. Regenerasi semacam ini disebut Heteromorfis,   karena struktur baru tidak serupa dengan struktur yang digantikan
Autotomi
Adalah peristiwa pemotongan sendiri dari bagian-bagian tubuh pada tempat-tempat tertentu. Kemampuan udang ini sangat baik, karena luka menutup lebih cepat bila putus pada tempat khusus yang tersedia untuk diputus
Kelakuan
Udang-udang tampak aktif pada awal malam dan menjelang pagi hari, meninggalkan tempat persembunyiannya untuk mencari makanan, gerakan-gerakan mereka memiliki arah. Gerak pindah tempat berlangsung dengan dengan 2 cara yaitu berjalan dan
Class 2. Insecta (Periplaneta sp)
Ciri Umum : Tubuh Periplaneta terbagi menjadi 3 bagian, dari anterior ke posterior yaitu :
q  Caput dilengkapi dengan antennae dan mata
q  Bagian tengah (thorax), terdiri atas 3 segmen yang dilengkapi dengan 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap
q  Abdomen terdiri atas 10 segmen
Seluruh permukaan tubuh tertutup oleh cuticula dari chitin, yang menebal pada chaput, beberapa bagian thorax, dan bagian anterior pasangan sayap
  Caput → pada kedua sisinya terdapat mata majemuk. Tepat di bawah mata terdapat antennae yang panjang dan sangat mobil. Di antara kedua antena terdapat satu mata sederhana disebut ocellus
  Alat mulut → terdiri dari 7 bagian :
1)     Labrum : memebentuk bibir atas
2)     Mandibula (1 pasang)
3)     Maxilla I (1 pasang) : membantu memegang dan memotong-motong makanan
4)     Maxilla II : membentuk labium (bibir bawah)
5)     Hypopharynx : semacam lidah
  Alae (Sayap)
Sayap bukan extremitas, tetapi lipatan integumentum, lipatan ini dapat bergerak. Dilihat dari strukturnya, sayap merupakan perluasan dari cuticula yang diperkuat dengan anyaman vena
  Systema Digestorium → serupa dengan Cambarus sp
  Systema Cardiovasculare → darah Periplaneta berupa cairan tidak berwarna dengan corpuscula di dalamnya yang tidak mengandung pigmen. Oksigen untuk respirasi dibawa ke jaringan dan organ dengan cara lain
  Systema Respiratorium → berupa trachea yang bercabang-cabang membentuk anyaman yang membawa udara ke seluruh bagian tubuh. Trachea merupakan lanjutan dari eksoskeleton yang memiliki lapisan cuticuler dan mengalami ecdysis
Trachea berhubungan dengan lingkungan luar melalui spiracula atau stigmata.
Ada 10 pasang stigmata (2 buah pada thorax dan 1 pasang pada masing-masing segmen abdomen)
Fisiologi pernapasan : O2 masuk ke dalam trachea → jaringan dan sel secara difusi → CO2 yang terbentuk melalui stigmata
  Organa Uropoeticum → berupa tubuli Malphigi . Sisa metabolisme protein berupa asam ureat, yang dikeluarkan dari tubuh bersama-sama dengan feses.
  Systema Nervosum → serupa dengan Cambarus sp
  Organon Sensuum → t.d :
1)     Fotoreceptor : berupa mata majemuk (faset) dan mata tunggal (ocellus), menambah kepekaan mata majemuk
2)     Chemoreceptor : berupa rambut-rambut pada antennae, bereaksi terhadap zatzat kimia
3)     Fonoreceptor
4)     Termoreceptor : berupa kumpulan sel-sel sensoris dan epidermis
5)     Metamorfosis :
Nympha (Periplaneta muda) menyerupai induknya tetapi belum memiliki sayap, nympha ini mengalami beberapa kali ecdysis.
Setiap ecdysis, ukuran bertambah besar hingga mencapai bentuknya yang sempurna dan masaknya gonade. Bila keadaan ini telah tercapai maka penambahan ukuran tidak terjadi lagi
Ecdysis diatur oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam segmen pertama dari thorax (disebut ecdison), berfungsi mengatur diferensiasi sel-sel dalam pertumbuhan. Hormon lainnya yaitu hormon juvenil, berfungsi sebagai inhibitor (penghambat) terhadap diferensiasi sel-sel ke arah pupa dan imago 
  Perkembangan pada Periplaneta termasuk metamorfosis tidak sempurna (metamorfosis hemimetabola). Fase : telur – nympha – imago
  Metamorfosis sempurna (metamorfosis holometabola) ex: kupu-kupu, nyamuk, dan lebah → dari telur yang menetas keluar bentuk insecta yang berlainan sama sekali dengan induknya, disebut larva
  Bentuk larva merupakan fase makan dan tumbuh, dilanjutkan dengan perubahan menjadi pupa. Tubuh imago dibentuk dalam pupa dan tubuh yang sempurna pada waktunya keluar dari pupa yang menyelubunginya, sebagai insecta sempurna. Fase : telur – larva – pupa – imago

Class 3. Arachniodea (Laba-laba
  Terdapat ± 20.000 spesies
  Susunan Luar :
Tubuh laba-laba terdiri dari cephalothorax, dan abdomen yang lunak, membulat dan tidak bersegmen
Pada bagian ventral cephalothorax terdapat 6 pasang extremitates, tidak memiliki antennae
  Pasangan extremitates yang pertama (disebut chelicerae) → memiliki kelenjar racun untuk mematikan insecta dan melukai hewan lain yang lebih besar
  Pasangan extremitates yang kedua : pedipalpi (disebut maxillae), digunakan sebagai rahang untuk menekan atau mengunyah makanannya. Pada hewan jantan digunakan untuk alat kopulasi 
Susunan fisiologi dan Alat-alat Dalam
  4 pasang extremitates berikutnya adalah kaki-kakinya. Setiap kaki dilengkapi dengan lapisan rambut-rambut yang memungkinkan laba-laba berjalan cepat pada langit-langit dan dinding
  Tractus digestivus, t.d : mulut (untuk mengisap makanan cair) → esophagus → perut pengisap → ventriculus → intestinum
  Cairan makanan diisap dengan bantuan perut pengisap yang dapat berkontraksi dan relaksasi   
  Systema Respiratorium : pernapasan berlangsung melalui paru-paru buku. Paru-paru buku berupa 2 buah kantung, masing-masing terdiri dari lipatan (15 – 20 lembar). Udara masuk melalui stigma lalu tersebar di antara lipatan-lipatan 
  Organa Uropoetica → alat ekskresi berupa tubuli malphigi yang bermuara ke dalam intestinum
  Systema Nervosum → t.d : ganglion dan serabut saraf. Alat indera yang utama adalah mata, selain itu terdapat rambut-rambut indera pada pedipalpi
  Organa Genitalia → laba-laba bersifat gonochoristis, tetapi sangat sukar untuk membedakan hewan jantan dan betina hingga setelah ecdysis terakhir. Pada laba-laba dijumpai adanya dimorfisme sexual (hewan betina lebih besar dari hewan jantan)
  Pembuatan sarang → alat pembuat sarang berupa 3 pasang extremitates yang terdapat pada ujung caudal abdomen, masing-masing dilalui oleh beratus-ratus tabung mikroskopik. Melalui tabung inilah dikeluarkan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar sutera (berupa protein yang mengeras di udara) untuk membuat sarang dan cocon

KLASIFIKASI
Sub –filum: 
1. Trilobita (punah)
2. Chelicerata
Klas :
1. Pygnogonidea
2. Merostoma (habitat air laut)
3. Arachnidea (laba-laba, tungau)
4. Pentastomoidea
3. Onychophora
4. Mandibulata
Klas:
1. Crustacea
2. Insecta
3. Chilopoda
4. Diplopoda
5. Pauropoda
6.Symphyla
  INSECTA
Sub-klas 1 : Apterygota
Ordo
 1. Thysanurida ( ch.silverfish: kutu buku)
 2. Collembolida
Sub-klas 2 : Paleopterygota
Ordo
1. Emphemeroptera (ch.mayfly)
2. Odonata (ch.dragonfly:capung)
Sub-klas 3: Exopterygota
Ordo (12 ordo)
1. Orthoptera (ch.kecoa, belalang)
2. Isoptera (ch.rayap)
Sub-klas 4: Endopterygota
Ordo (9 ordo)
1. Lepidoptera (ch.kupu2)
2. Diptera (ch.lalat)
3.  Hymenoptera (ch.semut)                                                                                                                                                                                                      
 
  CRUSTACEA
Sub-klas 1 : Branchiopoda (4 ordo)
Ordo: Anostraca, Notostraca, Conchostraca,Cladocera
Sub-klas 2 : Ostracoda (2 ordo)
Ordo : Myodocopa, Podocopa
Sub-klas 3: Copepoda (2 ordo)
Ordo : Eucopepoda, Branchiura
Sub-klas 4: Malacostraca (8 ordo)
Ordo  : Nebaliacea, Anaspidacea, Mysidocea, Cumacea,Isopoda,Amphipoda,Stomatopoda,Decapoda (ch. Cambarus:udang)












0 komentar:

Posting Komentar