Phylum annelidA
Tanda-tanda Karakteristik
Bilateral simetris, tubuh panjang dan jelas
bersegmen-segmen
Ada alat gerak berupa bulu-bulu kaku (setae) pada tiap
segmen; Polychaeta dengan tentakel pada kepalanya dan setae pada
bagian-bagian tubuh yang menuju ke lateral
Badan tertutup oleh kutikula yang licin yang terletak
diatas epitelium yang glanduler
Dinding badan dan tractus digestivus dengan lapisan-lapisan
otot circuler dan longitudinal; sudah mempunyai rongga badan (celom) dan
umumnya terbagi oleh septa
Tractus digestivus lengkap, memanjang sesuai dengan
sumbu badan
Sistema cardiovasculare tertutup, pembuluh-pembuluh
darah membujur, dengan kapiler pada tiap segmen; plasma darah mengandung
hemoglobin
Respirasi dengan kulit atau dengan branchia
Organa excretoria terdiri dari sepasang nephridia
pada tiap segmen
Sistema nervosum terdiri dari sepasang ganglia
cerebrales pada ujung dorsal otak
Cacing Tanah
(Lumbricus terrestis)
(Lumbricus terrestis)
A) Sifat-sifat
dan Habitat
- Cacing-cacing ini hidup di dalam liang dalam tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak terlalu dingin. Cacing-cacing ini keluar ke permukaan hanya pada saat-saat tertentu saja.
- Pada siang hari, mereka tidak pernah keluar dari permukaan tanah, kecuali jika pada saat itu hujan, yang cukup menggenangi liang itu. Mereka akan keluar terutama pada pagi hari
- Dalam keadaan normal mereka akan pergi ke permukaan tanah pada malam hari. Dalam keadaan yang sangat dingin atau sangat kering mereka akan masuk ke dalam liang, seringkali sampai sedalam 8 kaki (± 240 cm), dan dalam keadaan ini beberapa cacing seringkali terdapat melingkar bersama-sama, dengan di atasnya terdapat lapisan tanah yang bercampur dengan lendirnya
B) Bentuk Luar
· Bentuk tubuh panjang, silindris dengan ± 2/3 bagian
posteriornya sedikit memipih ke arah dorsoventral. Tubuh bersegmen-segmen,
warna tubuh (permukaan atas /facies dorsalis berwarna merah sampai biru
kehijau-hijauan dan dari luar aorta dorsalis kelihatan jelas; facies ventralis
lebih pucat umumnya merah jambu dan kadang-kadang putih)
· Mulut terdapat di ujung anteior pada bagian yang disebut prostomium;
bagian ventral mulut dibatasi oleh peristomium yang merupakan segmen
pertama. Anus terletak pada ujung segmen yang tercaudal. Pada
segmen-segmen 32-37 terdapat penebalan kulit yaitu Klitelum
· Pada permukaan tubuh cacing tanah terdapat beberapa
lubang muara keluar, yaitu :
· Mulut, berbentuk bulan sabit, terletak di medioventral segmen pertama
· Anus,
terletak pada segmen terakhir
· Lubang muara keluar ductus spermaticus, atau vas
deferens terletak pada
segmen ke 15
· Lubang muara keluar oviduct, terletak pada segmen ke 14
· Lubang muara keluar receptaculum seminis berupa 2 pasang pori, yang terletak di antara segmen
ke 9 dan 10, dan di antara segmen ke 10 dan 11; receptaculum seminis a/ tempat
penyimpanan sperma; pori ini tidak mudah terlihat
· 6. Pori dorsales, merupakan lubang muara keluar
celom; pori ini terletak di medio-dorsal pada tepi anterior pada tiap segmen;
segmen ke 8 atau ke 10, sampai ujung posterior badan
· 7. Sepasang nephridiopor merupakan lubang muara
keluar dari ductus excretorius dan terletak pada tiap segmen, kecuali 3 segmen
pertama dan segmen terakhir
Anatomi
1. Pola Tubuh
-
Jika
tubuh cacing dipotong membujur melalui dinding badan bagian dorsal, akan nampak
bahwa di antara tractus digestivus dan dinding badan terdapat rongga badan
(celom)
-
Celom
ini terbagi menjadi bagian-bagian kecil oleh septa. Bagian-bagian kecil ini
disebut segmen; tetapi di antara segmen 1 dan 2 tidak terdapat septum,
sedang di antara segmen 3 dan 4 septumnya tidak lengkap, demikian juga septum
di antara segmen 17 dan 18
-
Dinding
celom dibatasi oleh suatu epitelium, yang disebut peritoneum. Suatu
cairan yang tidak berwarna mengisi celom ini dan mengalir dari satu segmen ke
segmen yang lain
2. Systema Digestorium
-
Tractus
digestivus terdiri atas : mulut, pharynx, esophagus, proventriculus, ventriculus,
intestinum, dan anus
-
Mulut
terletak di dalam cavum oris.
-
Pharynx
terdapat di dalam segmen ke 4 dan 5; bersifat musculer dan berguna untuk
mengisap pertikel-partikel makanan.
-
Esophagus
terletak di caudal pharynx memanjang dari segmen ke 6 sampai segmen ke 14.
-
Proventriculus
a/ bagian ujung caudal esophagus yang membesar, dan di bagan ini makanan
disimpan
-
Ventriculus
a/ lanjutan ke caudal dari proventriculus, terletak di segmen ke 17 dan 18,
bersifat musculer dan berguna untuk mencerna makanan
-
Intestinum
a/ lanjutan ke caudal dari ventriculus, dinding intestinum bagian dorsal
melekuk ke dalam lumen intestinum dan bagian ujung lekukan ini membesar
membentuk kantung yang disebut typhlosol (saluran buntu) untuk memperluas
permukaan intestinum
DIGESTI (PENCERNAAN)
Makanan cacing tanah terdiri dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan. Cacing-cacing tanah itu mencari makanannya di luar liang; pada saat
malam hari. Makanan tersebut diambil melalui mulutnya
Makanan di dalam esophagus bercampur dengan cairan
hasil sekresi kelenjar kapur yang terdapat pada dinding esophagus. Cairan ini
bersifat alkalis dan berfungsi untuk menteralkan makanan-makanan yang bersifat
asam
Dari esophagus makanan masuk ke dalam proventriculus
yang merupakan tempat penyimpanan makanan sementara. Selanjutnya makanan masuk
ke dalam ventriculus. Di sini makanan dicernakan menjadi partikel-partikel
halus. Dari ventriculus, kemudian partikel-partikel makanan masuk ke dalam
intestinum
Di dalam intestinum, partikel-partikel makanan akan
dicernakan lebih lanjut, sehingga menjadi substansi yang lebih kecil, yang
dapat diabsorbsi oleh dinding intestinum tersebut. Dinding intestinum
mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan enzim-enzim. Karena pengaruh
enzim-enzim ini, partikel-partikel makanan tadi dicernakan menjadi karbohidrat,
lemak, dan protein. Senyawa-senyawa inilah yang diabsorbsi oleh dinding
intestinum dan selanjutnya bersama-sama sirkulasi darah diangkut ke seluruh
bagian-bagian tubuh
Pada saat cacing tanah mengambil makanan melalui
mulutnya, sejumlah partikel-partikel tanah ikut termakan. Kemudian sisa-sisa
makanan beserta partikel tadi dikeluarkan melalui anus dan diletakkan di atas
permukaan tanah di dekat lubang dari liang tempat cacing itu berada.
3. System cardiovasculare dan fungsinya
-
Darah
→ bagian cair (plasma) dan sel-sel darah (corpuscula). Corpuscula terdapat di
dalam plasma. Eritrosit mengandung hemoglobin yang mempunyai kemampuan mengikat
O2
-
Pembuluh-pembuluh
darah → aorta dorsalis terletak di sebelah dorsal tractus digestivus dan mudah
terlihat dari luar pada cacing yang hidup. Aorta ventralis terletak di sebelah
ventral tractus digestivus
-
Peredaran
darah : darah dalam aorta dorsalis terdorong ke anterior. Di dalam aorta ini
terdapat valvula untuk mencegah mengalirnya kembali darah tsb → darah menuju ke cor (Di dalam cor juga terdapat
valvula, sehingga darah hanya mengalir ke satu arah saja) → aorta ventralis. →
dinding badan dan nephridia → pembuluh darah subneuralis posterior → menuju ke
dorsal melalui aorta dorsalis
-
Fungsi
darah → mengangkut O2, sari-sari makanan, sisa-sisa metabolisme dan
substansi-substansi lain
-
Lympha
→ terdiri dari plasma darah dan corpuscula. Lympha mengangkut O2 ke
jaringan-jaringan dan mengangkut CO2 dan sisa-sisa metabolisme masuk ke dalam
peredaran darah melalui kapiler-kapiler darah
4. Systema Respiratorium → Cacing tanah bernapas dengan
kulit, sebab kulitnya bersifat lembab, tipis, banyak mengandung
pembuluh-pembuluh darah
5. Systema Excretorium → berupa nephridia. Pada setiap
segmen badan terdapat sepasang nephridia, kecuali 3 segmen pertama dan
-
Tiap
nephridium terdiri atas nephrostom (corong bersilia) dan saluran pipa yang
berkelok-kelok. Cairan tubuh dan sisa-sisa metabolisme dari celom masuk ke
dalam ductus excretorius dan cairan ini keluar dari tubuh melalui
nephridiophore
-
Di
antara nephrostom dan ductus excretorius terdapat sekat yang disebut septum
intersegmental
-
6. Systema Nervosum → terletak di sebelah dorsal pharynx
di dalam segmen yang ke 3 dan terdiri atas : ganglion cerebrale dan berkas
saraf ventralis.
-
Organon
sensuum berupa sel-sel saraf yang peka terhadap sinar dan terdapat pada kulit
badannya.
7. Systema Musculare dan Gerak → dinding badan cacing
tanah mempunyai 2 lapis otot yaitu : stratum circulare (sebelah luar), dan
stratum longitudinal (sebelah dalam).
-
Jika
musculi ini berkontraksi akan menimbulkan gerakan menggelombang. Jadi cacing
tanah bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding badan
Regenerasi
Kemampuan
regenerasi ini tergantung pada bagian tubuh cacing yang dipotong. Bila seekor
cacing tanah dipotong menjadi 2 bagian, maka pada potongan bagian anterior akan
segera terbentuk ekor baru, sedangkan pada potongan bagian posterior akan
terbentuk kepala baru, tetapi prosesnya lebih lambat.
Umumnya
segmen-segmen yang terbentuk pada regenerasi, lebih sedikit daripada jumlah
segmen yang hilang. Contohnya : bila 18 segmen dari bagian anterior dipisahkan,
ternyata hanya segmen-segmen ke 1 – 5 saja yang mengalami regenerasi
Reproduksi
-
Cacing
tanah bersifat hermaphrodit. Sepasang ovarium, oviduct dan infundibulum
(terletak di dalam segmen ke 13). Oviduct melalui septum yang terletak di
antara segmen ke 13 dan 14, dan di dalam segmen ke 14 membesar membentuk
kantung telur
-
Testis,
ductus spermaticus atau vasa eferentia (masing-masing ada 2 pasang), sedang
vesicula seminalisnya (ada 3 pasang). Testes terletak di dalam suatu rongga
yang dibentuk oleh dinding-dinding vesicula seminalis. Ductus spermaticus
dimulai dari testis bagian caudal, dan melanjutkan diri ke posterior sampai
segmen ke 15, dan pada segmen ini juga ductus itu bermuara keluar
-
Spermatozoa
yang telah meninggalkan testis akan masuk ke dalam vesicula seminalis dan
selanjutnya tersimpan di situ. Walaupun cacing tanah bersifat hermaphrodit,
tetapi tidak terjadi autofertilisasi.
-
Di
antara segmen-segmen 9 dan 10; 10 dan 11 terdapat receptaculum seminis, yang
merupakan tempat penampung spermatozoa dari cacing lain
-
Spermatozoa
yang telah meninggalkan testis akan masuk ke dalam vesicula seminalis dan
selanjutnya tersimpan di situ. Walaupun cacing tanah bersifat hermaphrodit,
tetapi tidak terjadi autofertilisasi.
Di
antara segmen-segmen 9 dan 10; 10 dan 11 terdapat receptaculum seminis, yang
merupakan tempat penampung spermatozoa dari cacing lain
Cara Kopulasi :
-
Dua
ekor cacing tanah saling berdekatan. Kemudian saling merapatkan diri pada
bagian ventral segmen-segmen ke 9 – 11
-
Dalam
keadaan ini cacing membentuk pipa lendir dan tiap-tiap cacing itu mengeluarkan
spermatozoa dari vesicula seminalisnya
-
Spermatozoa
dari cacing pertama melalui pipa lendir tadi masuk ke dalam receptaculum
seminis cacing kedua dan begitu juga sebaliknya
-
Kemudian
masing-masing cacing tadi saling memisahkan diri dengan tetap membawa bagian pipa
lendirnya. Di dalam pipa lendir ini, cacing mengeluarkan suatu substansi yang
kemudian membentuk semacam cocon atau kantung
-
Cocon
ini kemudian tergelincir di atas segmen ke 14 dan menerima ova. Selanjutnya di
atas segmen 9 – 11 menerima spermatozoa.
-
Akhirnya
cocon tergelincir di atas kepala cacing dan mengeras. Di dalam cocon ini,
spermatozoa membuahi ova. Ova yang telah dibuahi ini, lama kelamaan akan
mengalami perkembangan lebih lanjut, sehingga nanti jika sudah menetas akan
keluarlah cacing-cacing muda
Nereis virens
-
Termasuk
class Polychaeta
-
Tubuhnya
jelas bersegmen-segmen, baik bagian luar maupun bagian dalam
-
Hidupnya
di laut, segmen badan banyak
-
Mempunyai
banyak setae (polychaeta)
-
Setae
terbentuk dari parapodia
-
Bersifat
gonochoristis, dengan gonade memanjang di seluruh tubuh dan fertilisasi
extern
Perkembangannya melalui stadium larva disebut trochopor
Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang
untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang
tersusun dari kitin
Hirudo medicinalis
Termasuk class Hirudinae
Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada
segmen tubuhnya.
Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30
cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap
yang digunakan untuk menempel dan bergerak.
Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada
permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.
Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah
inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil
seperti siput
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan
zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari
adanya gigitan.
Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti
pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap
darah sebanyak mungkin
Klasifikasi Annelida
Klas 1: Polychaeta
Tubuh bersegmen yang
bersetae banyak,fertilisasi ekstern,perkembangan melalui stadium larva
Ch :Neanthes, Nereis
Klas 2 : Oligochaeta
(2 ordo)
Tubuh bersegmen,
panjang silindris,jumlah setae sedikit,reproduksi dengan cara fertilisasi silang,
habitat terrestrial dan air tawar
Ordo 1: Terricolae (ch:Lumbricus )
Ordo 2 : Limicolae (ch:Tubifex)
Klas 3 : Hirudinae
Tubuh terdiri dari
lekukan tanpa setae (kecuali Acanthobdella), ujung anterior dan posterior
beberapa segmen ada alat pengisap , umumnya hermaprodit
Fam 1 : Acanthobdellidae(ch: Acanthobdella)
Fam 2 : Rhychobdellidae
Fam 3 : Gnathobdellidae (ch: Hirudo medicinalis)
0 komentar:
Posting Komentar