Pages

03/02/14

AVERTEBRATA - annelidA



Phylum annelidA
Annulus = Cincin Kecil; Oidos = Bentuk
Tanda-tanda Karakteristik
ž Bilateral simetris, tubuh panjang dan jelas bersegmen-segmen
ž Ada alat gerak berupa bulu-bulu kaku (setae) pada tiap segmen; Polychaeta dengan tentakel pada kepalanya dan setae pada bagian-bagian tubuh yang menuju ke lateral
ž Badan tertutup oleh kutikula yang licin yang terletak diatas epitelium yang glanduler
ž Dinding badan dan tractus digestivus dengan lapisan-lapisan otot circuler dan longitudinal; sudah mempunyai rongga badan (celom) dan umumnya terbagi oleh septa
ž Tractus digestivus lengkap, memanjang sesuai dengan sumbu badan
ž Sistema cardiovasculare tertutup, pembuluh-pembuluh darah membujur, dengan kapiler pada tiap segmen; plasma darah mengandung hemoglobin 
ž Respirasi dengan kulit atau dengan branchia
ž Organa excretoria terdiri dari sepasang nephridia pada tiap segmen
ž Sistema nervosum terdiri dari sepasang ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak
ž Kebanyakan bersifat hermafrodit

Cacing Tanah
(Lumbricus terrestis)
A) Sifat-sifat dan Habitat
  • Cacing-cacing ini hidup di dalam liang dalam tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak terlalu dingin. Cacing-cacing ini keluar ke permukaan hanya pada saat-saat tertentu saja.
  • Pada siang hari, mereka tidak pernah keluar dari permukaan tanah, kecuali jika pada saat itu hujan, yang cukup menggenangi liang itu. Mereka akan keluar terutama pada pagi hari
  • Dalam keadaan normal mereka akan pergi ke permukaan tanah pada malam hari. Dalam keadaan yang sangat dingin atau sangat kering mereka akan masuk ke dalam liang, seringkali sampai sedalam 8 kaki (± 240 cm), dan dalam keadaan ini beberapa cacing seringkali terdapat melingkar bersama-sama, dengan di atasnya terdapat lapisan tanah yang bercampur dengan lendirnya
B) Bentuk Luar
·       Bentuk tubuh panjang, silindris dengan ± 2/3 bagian posteriornya sedikit memipih ke arah dorsoventral. Tubuh bersegmen-segmen, warna tubuh (permukaan atas /facies dorsalis berwarna merah sampai biru kehijau-hijauan dan dari luar aorta dorsalis kelihatan jelas; facies ventralis lebih pucat umumnya merah jambu dan kadang-kadang putih)
·       Mulut terdapat di ujung anteior pada bagian yang disebut prostomium; bagian ventral mulut dibatasi oleh peristomium yang merupakan segmen pertama. Anus terletak pada ujung segmen yang tercaudal. Pada segmen-segmen 32-37 terdapat penebalan kulit yaitu Klitelum
·       Pada permukaan tubuh cacing tanah terdapat beberapa lubang muara keluar, yaitu :
·       Mulut, berbentuk bulan sabit, terletak di medioventral segmen pertama
·       Anus, terletak pada segmen terakhir
·       Lubang muara keluar ductus spermaticus, atau vas deferens terletak pada segmen ke 15
·       Lubang muara keluar oviduct, terletak pada segmen ke 14
·       Lubang muara keluar receptaculum seminis berupa 2 pasang pori, yang terletak di antara segmen ke 9 dan 10, dan di antara segmen ke 10 dan 11; receptaculum seminis a/ tempat penyimpanan sperma; pori ini tidak mudah terlihat
·       6. Pori dorsales, merupakan lubang muara keluar celom; pori ini terletak di medio-dorsal pada tepi anterior pada tiap segmen; segmen ke 8 atau ke 10, sampai ujung posterior badan
·       7. Sepasang nephridiopor merupakan lubang muara keluar dari ductus excretorius dan terletak pada tiap segmen, kecuali 3 segmen pertama dan segmen terakhir 

Anatomi
1.     Pola Tubuh
-        Jika tubuh cacing dipotong membujur melalui dinding badan bagian dorsal, akan nampak bahwa di antara tractus digestivus dan dinding badan terdapat rongga badan (celom)
-        Celom ini terbagi menjadi bagian-bagian kecil oleh septa. Bagian-bagian kecil ini disebut segmen; tetapi di antara segmen 1 dan 2 tidak terdapat septum, sedang di antara segmen 3 dan 4 septumnya tidak lengkap, demikian juga septum di antara segmen 17 dan 18
-        Dinding celom dibatasi oleh suatu epitelium, yang disebut peritoneum. Suatu cairan yang tidak berwarna mengisi celom ini dan mengalir dari satu segmen ke segmen yang lain
2.     Systema Digestorium
-        Tractus digestivus terdiri atas : mulut, pharynx, esophagus, proventriculus, ventriculus, intestinum, dan anus
-        Mulut terletak di dalam cavum oris.
-        Pharynx terdapat di dalam segmen ke 4 dan 5; bersifat musculer dan berguna untuk mengisap pertikel-partikel makanan.
-        Esophagus terletak di caudal pharynx memanjang dari segmen ke 6 sampai segmen ke 14.
-        Proventriculus a/ bagian ujung caudal esophagus yang membesar, dan di bagan ini makanan disimpan
-        Ventriculus a/ lanjutan ke caudal dari proventriculus, terletak di segmen ke 17 dan 18, bersifat musculer dan berguna untuk mencerna makanan
-        Intestinum a/ lanjutan ke caudal dari ventriculus, dinding intestinum bagian dorsal melekuk ke dalam lumen intestinum dan bagian ujung lekukan ini membesar membentuk kantung yang disebut typhlosol (saluran buntu) untuk memperluas permukaan intestinum

DIGESTI (PENCERNAAN)
ž Makanan cacing tanah terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan. Cacing-cacing tanah itu mencari makanannya di luar liang; pada saat malam hari. Makanan tersebut diambil melalui mulutnya
ž Makanan di dalam esophagus bercampur dengan cairan hasil sekresi kelenjar kapur yang terdapat pada dinding esophagus. Cairan ini bersifat alkalis dan berfungsi untuk menteralkan makanan-makanan yang bersifat asam
ž Dari esophagus makanan masuk ke dalam proventriculus yang merupakan tempat penyimpanan makanan sementara. Selanjutnya makanan masuk ke dalam ventriculus. Di sini makanan dicernakan menjadi partikel-partikel halus. Dari ventriculus, kemudian partikel-partikel makanan masuk ke dalam intestinum
ž Di dalam intestinum, partikel-partikel makanan akan dicernakan lebih lanjut, sehingga menjadi substansi yang lebih kecil, yang dapat diabsorbsi oleh dinding intestinum tersebut. Dinding intestinum mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan enzim-enzim. Karena pengaruh enzim-enzim ini, partikel-partikel makanan tadi dicernakan menjadi karbohidrat, lemak, dan protein. Senyawa-senyawa inilah yang diabsorbsi oleh dinding intestinum dan selanjutnya bersama-sama sirkulasi darah diangkut ke seluruh bagian-bagian tubuh
ž Pada saat cacing tanah mengambil makanan melalui mulutnya, sejumlah partikel-partikel tanah ikut termakan. Kemudian sisa-sisa makanan beserta partikel tadi dikeluarkan melalui anus dan diletakkan di atas permukaan tanah di dekat lubang dari liang tempat cacing itu berada.
3.     System cardiovasculare dan fungsinya
-        Darah → bagian cair (plasma) dan sel-sel darah (corpuscula). Corpuscula terdapat di dalam plasma. Eritrosit mengandung hemoglobin yang mempunyai kemampuan mengikat O2
-        Pembuluh-pembuluh darah → aorta dorsalis terletak di sebelah dorsal tractus digestivus dan mudah terlihat dari luar pada cacing yang hidup. Aorta ventralis terletak di sebelah ventral tractus digestivus
-        Peredaran darah : darah dalam aorta dorsalis terdorong ke anterior. Di dalam aorta ini terdapat valvula untuk mencegah mengalirnya kembali darah tsb → darah  menuju ke cor (Di dalam cor juga terdapat valvula, sehingga darah hanya mengalir ke satu arah saja) → aorta ventralis. → dinding badan dan nephridia → pembuluh darah subneuralis posterior → menuju ke dorsal melalui aorta dorsalis
-        Fungsi darah → mengangkut O2, sari-sari makanan, sisa-sisa metabolisme dan substansi-substansi lain
-        Lympha → terdiri dari plasma darah dan corpuscula. Lympha mengangkut O2 ke jaringan-jaringan dan mengangkut CO2 dan sisa-sisa metabolisme masuk ke dalam peredaran darah melalui kapiler-kapiler darah    

4.     Systema Respiratorium → Cacing tanah bernapas dengan kulit, sebab kulitnya bersifat lembab, tipis, banyak mengandung pembuluh-pembuluh darah

5.     Systema Excretorium → berupa nephridia. Pada setiap segmen badan terdapat sepasang nephridia, kecuali 3 segmen pertama dan
-        Tiap nephridium terdiri atas nephrostom (corong bersilia) dan saluran pipa yang berkelok-kelok. Cairan tubuh dan sisa-sisa metabolisme dari celom masuk ke dalam ductus excretorius dan cairan ini keluar dari tubuh melalui nephridiophore
-        Di antara nephrostom dan ductus excretorius terdapat sekat yang disebut septum intersegmental
-         
6.     Systema Nervosum → terletak di sebelah dorsal pharynx di dalam segmen yang ke 3 dan terdiri atas : ganglion cerebrale dan berkas saraf ventralis.
-        Organon sensuum berupa sel-sel saraf yang peka terhadap sinar dan terdapat pada kulit badannya.
7.     Systema Musculare dan Gerak → dinding badan cacing tanah mempunyai 2 lapis otot yaitu : stratum circulare (sebelah luar), dan stratum longitudinal (sebelah dalam).
-        Jika musculi ini berkontraksi akan menimbulkan gerakan menggelombang. Jadi cacing tanah bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding badan

ž Regenerasi
Kemampuan regenerasi ini tergantung pada bagian tubuh cacing yang dipotong. Bila seekor cacing tanah dipotong menjadi 2 bagian, maka pada potongan bagian anterior akan segera terbentuk ekor baru, sedangkan pada potongan bagian posterior akan terbentuk kepala baru, tetapi prosesnya lebih lambat.
Umumnya segmen-segmen yang terbentuk pada regenerasi, lebih sedikit daripada jumlah segmen yang hilang. Contohnya : bila 18 segmen dari bagian anterior dipisahkan, ternyata hanya segmen-segmen ke 1 – 5 saja yang mengalami regenerasi

ž Reproduksi
-        Cacing tanah bersifat hermaphrodit. Sepasang ovarium, oviduct dan infundibulum (terletak di dalam segmen ke 13). Oviduct melalui septum yang terletak di antara segmen ke 13 dan 14, dan di dalam segmen ke 14 membesar membentuk kantung telur
-        Testis, ductus spermaticus atau vasa eferentia (masing-masing ada 2 pasang), sedang vesicula seminalisnya (ada 3 pasang). Testes terletak di dalam suatu rongga yang dibentuk oleh dinding-dinding vesicula seminalis. Ductus spermaticus dimulai dari testis bagian caudal, dan melanjutkan diri ke posterior sampai segmen ke 15, dan pada segmen ini juga ductus itu bermuara keluar  
-        Spermatozoa yang telah meninggalkan testis akan masuk ke dalam vesicula seminalis dan selanjutnya tersimpan di situ. Walaupun cacing tanah bersifat hermaphrodit, tetapi tidak terjadi autofertilisasi.
-        Di antara segmen-segmen 9 dan 10; 10 dan 11 terdapat receptaculum seminis, yang merupakan tempat penampung spermatozoa dari cacing lain
-        Spermatozoa yang telah meninggalkan testis akan masuk ke dalam vesicula seminalis dan selanjutnya tersimpan di situ. Walaupun cacing tanah bersifat hermaphrodit, tetapi tidak terjadi autofertilisasi.
Di antara segmen-segmen 9 dan 10; 10 dan 11 terdapat receptaculum seminis, yang merupakan tempat penampung spermatozoa dari cacing lain

ž Cara Kopulasi :
-        Dua ekor cacing tanah saling berdekatan. Kemudian saling merapatkan diri pada bagian ventral segmen-segmen ke 9 – 11
-        Dalam keadaan ini cacing membentuk pipa lendir dan tiap-tiap cacing itu mengeluarkan spermatozoa dari vesicula seminalisnya
-        Spermatozoa dari cacing pertama melalui pipa lendir tadi masuk ke dalam receptaculum seminis cacing kedua dan begitu juga sebaliknya
-        Kemudian masing-masing cacing tadi saling memisahkan diri dengan tetap membawa bagian pipa lendirnya. Di dalam pipa lendir ini, cacing mengeluarkan suatu substansi yang kemudian membentuk semacam cocon atau kantung
-        Cocon ini kemudian tergelincir di atas segmen ke 14 dan menerima ova. Selanjutnya di atas segmen 9 – 11 menerima spermatozoa.
-        Akhirnya cocon tergelincir di atas kepala cacing dan mengeras. Di dalam cocon ini, spermatozoa membuahi ova. Ova yang telah dibuahi ini, lama kelamaan akan mengalami perkembangan lebih lanjut, sehingga nanti jika sudah menetas akan keluarlah cacing-cacing muda   
Nereis virens
-        Termasuk class Polychaeta
-        Tubuhnya jelas bersegmen-segmen, baik bagian luar maupun bagian dalam
-        Hidupnya di laut, segmen badan banyak
-        Mempunyai banyak setae (polychaeta)
-        Setae terbentuk dari parapodia
-        Bersifat gonochoristis, dengan gonade memanjang di seluruh tubuh dan fertilisasi extern
Perkembangannya melalui stadium larva disebut trochopor
ž Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin
Hirudo medicinalis
ž Termasuk class Hirudinae
ž Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
ž Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
ž Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.
ž Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.
ž Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput
ž Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.
ž Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin



Klasifikasi Annelida
Klas 1: Polychaeta
Tubuh bersegmen yang bersetae banyak,fertilisasi ekstern,perkembangan melalui stadium larva
Ch :Neanthes, Nereis
Klas 2 : Oligochaeta (2 ordo)
Tubuh bersegmen, panjang silindris,jumlah setae sedikit,reproduksi dengan cara fertilisasi silang, habitat terrestrial dan air tawar
           Ordo 1: Terricolae (ch:Lumbricus )
           Ordo 2 : Limicolae (ch:Tubifex)
Klas 3 : Hirudinae
Tubuh terdiri dari lekukan tanpa setae (kecuali Acanthobdella), ujung anterior dan posterior beberapa segmen ada alat pengisap , umumnya hermaprodit
           Fam 1 : Acanthobdellidae(ch: Acanthobdella)
           Fam 2 : Rhychobdellidae
           Fam 3 : Gnathobdellidae (ch: Hirudo medicinalis)

0 komentar:

Posting Komentar